Fasilitas Baru di Vivaldi: Proton VPN

Ada pemutakhiran Vivaldi di Ubuntu pagi ini: tidak terduga –atau barangkali saya yang terlewat membaca kabar– berupa fasilitas VPN dari Proton. Berarti melengkapi peramban yang dilengkapi dengan VPN setelah Opera dan Edge di laptop saya.

Yang baru dari Vivaldi: fasilitas VPN dari Proton

Mari dicoba.

  1. Ada pilihan akun yang akan digunakan: Vivaldi atau Proton (bagi yang sudah punya). Karena sudah terdaftar di Proton, saya pilih akun di Proton. Dapat digunakan dengan keterbatasan akun gratisan server yang digunakan dipilih secara acak oleh sistem; artinya memilih server dengan pertimbangan secara geografis dekat sebagai misal, tidak dimungkinkan.
  2. Berminat menaikkan (upgrade) akun Proton? –ya, ya, tempat berpromosi juga untuk Proton lewat kerja sama dengan Vivaldi ini.

Terhubung!

Tampilan ekstensi VPN setelah terhubung

Walaupun selama ini saya sangat jarang menggunakan VPN untuk peramban, diberi gratis seperti ini dimanfaatkan saja.

Terima kasih Vivaldi. Kerja sama sesama layanan dari Eropa.

“Vivaldi Gas Pol!”

Vivaldi versi 7.2 sudah tersedia di Ubuntu. Setelah diunduh, keterangan untuk gambar mereka,

We’re stepping on the gas! Making sure your browsing experience is better than ever, and faster! Whether you’re a power user with custom keyboard shortcuts or more spartan in your style, this update has something for you.

Wah, Indonesia sekali, seperti sering didengungkan di sini: gaspol!

Akan menarikkah? Belum tahu. Kebetulan di Indonesia sedang semarak jargon di atas, jadi terkesan Vivaldi memanfaatkan momen. Walaupun tampaknya dua peristiwa saling lepas.

2025 Terus Menulis Blog?

Hari kedua tahun 2025: apakah menulis blog akan dilanjutkan? Bolehlah pertanyaan tsb. diajukan di sini, walaupun bukan semata-mata urusan pemakaian Vivaldi, yang selama ini digunakan sebagai bahan blog ini.

Gambar dibuat oleh Microsoft Bing Image Creator

Jawaban ringkas: terus!

Jarang sekali berhenti secara total pada suatu kegiatan di media sosial, yang lebih sering terlewat/tertunda/terlupakan karena prioritas pada urusan lain. Namun tetap berlanjut: Tumblr lebih diaktifkan kembali, mengingat bahan berita-berita sospol yang cukup seru; Foursquare juga dipasang kembali, karena perlu catatan lokasi; Mastodon … oh ya, yang sudah terlanjur dibuat perlu dijenguk, sebagai apresiasi.

Twitter/X ditinggalkan ditangguhkan, sebagai sikap tidak cocok dengan drama-drama terakhir di sana. TikTok dan BlueSky tertolak karena identitas sudah dipakai pihak lain. Threads belum disuntikkan darah.

Ayo, dilanjutkan!

Baru Juga Pekan Pertama

Berpindah prioritas untuk urusan lain seharian kemarin, masih pada pekan pertama gamifikasi, sudah terlewat satu hari Jumat. Oh, tidak –namun bagaimana lagi, tersadar pada pukul 00.08, apakah waktu perlu dimundurkan lagi?

Berikutnya jangan sampai lupa, ya! Lebih baik lagi jika senantiasa menyediakan suatu kegiatan yang memang dikerjakan di Vivaldi.

‘Riwayat’ yang Sungguh Menantang

Gamifikasi adalah menjadikan sesuatu sebagai tantangan untuk mencapai tingkat berikutnya. Hari ini sanggup berjalan kaki 1.000 langkah, berikutnya diharapkan meningkat 1.500, 2.000, dst. Sampai batas tertentu yang dianggap pencapaianachievement unlocked.

Pernah saya tulis tentang fasilitas Riwayat yang menawan di Vivaldi. Betul, fasilitas History itu. Bulan Juni lalu masih lubang-lubang tanpa riwayat, yang berarti pada hari-hari tsb. Vivaldi terlewat digunakan, apapun alasannya.

Sayang sekali, untuk bulan Juli ini pasang target pribadi: jadikan penuh. Terima kasih untuk fasilitas Riwayat yang elok.

Alias untuk Alamat Surel

Salah satu fasilitas yang disediakan klien surel (email client) Vivaldi adalah Alias. Idenya sederhana, seperti halnya yang sudah masyhur di beberapa layanan surel, sbb.

Identities

In Vivaldi Mail all emails need to be delivered to and sent from [email protected]. This means that different aliases, unfortunately, can’t be used. But, if you have set your Vivaldi Mail up in a mail client, you may use plus addressing (also known as sub-addressing). With plus addressing you can add a keyword to your email address ([email protected]) which allows you to create different variations of the email address. Everything between the + and @ symbols is ignored when deciding, to which account the email belongs to.


You can also create Filters with these addresses to automatically organise your emails into different folders.

Contoh pemakaian: dibuatkan [email protected] yang nantinya dapat diproses per kedatangan pesan berdasarkan “alamat email baru” tsb.

  1. Saat eventXY berlangsung, dibuatkan aturan (rule) semua surel terkait acara tsb. ditandai dengan label, misalnya.
  2. Setelah eventXY selesai, semua surel yang datang ke alamat tsb. dapat langsung dihapus, karena sudah tidak relevan lagi –dan biasanya spam.

Cukup praktis, kan?

Dua Hadiah Besar Vivaldi Jelang Liburan

Vivaldi 6.5 datang dengan berbagai fitur baru. Jon von Tetzchner menuliskan secara lengkap, sedangkan yang mudah diingat ada dua: panel untuk sesi (sessions panel) dan aturan untuk workspaces (workspace rules); eh, sebentar: perbaikan pada catatan (note) buat saya mudah diingat.

Note kian menarik, dapat dihubungkan dengan teks-teks konten!

Memang cukup banyak perbaikan, belum sempat dicoba semua. Nanti juga akan ada gunanya.

“Enak Banget”

Tulisan yang ditampilkan di akun Vivaldi di Vivaldi Social ini sudah empat tahun lebih, 9 Juli 2019, What’s Vivaldi’s Business Model. Dibaca ulang, jika benar cukup dengan pilihan-pilihan yang disebutkan pada tulisan itu, sepertinya ideal.

  • Pemasukan cukup dari kerja sama dengan mitra.
  • Independensi terjaga.
  • Tim Vivaldi terus bekerja (baca: gajian) sekian tahun berlangsung.

Benar ya, bisa?

Jadi selama ini yang sampai bersusah-payah sampai dengan menjual data pemakai karena ingin menjadi kaya luar biasa. Wah!

Walau Konyol …

Nama domain utama terblokir gara-gara pembayaran perpanjangan nama domain terlambat. Dalam keadaan begini, domain dan tempat alternatif untuk menuliskan sesuatu, seperti situs ini jadi terasa lebih bermanfaat. Setidaknya ada tempat untuk menulis kabar, yang berarti nama domain utama kurang andal.

Ha-ha, demikianlah, terjadi juga —walau konyol!

Catatan: terblokir sehari-dua, pagi ini sudah baik-baik dan normal diakses kembali.